Tangkap Peluang Cuan Dari Pergerakan Saham Perbankan, Masukkan Sederet ETF Ini ke Portofolio...
Tuesday, July 16, 2024       09:32 WIB

Ipotnews - Investasi ETF secara realtime dapat membantu investor untuk melakukan timing di market dan untuk perdagangan hari ini, sejumlah ETF dalam menjadi pilihan.
"Kami merekomendasikan memilih ETF yang memiliki bobot sektor perbankan yang tinggi (di atas 45% dari bobot ETF) sebagai antisipasi pergerakan IHSG yang didorong oleh pergerakan sektor bank. Kami melihat ini menjadi pilihan ataupun buffer di tengah volatilitas yang terjadi di IHSG . Pilihan ETF-nya antara lain (Premier ETF SriKehati), (Premier ETF Pefindo I-Grade), ETF (Premier ETF MSCI Indonesia Large Cap), (BNI-AM MSCI Indonesia ETF), dan (BNP Paribas IDX30 Growth ETF)," papar ETF Desk Indo Premier Sekuritas dalam catatannya pagi ini, Selasa (16/7).
Global Market Wrap
Wall Street kompak ditutup menguat melanjutkan rally di Jumat lalu. Pemilihan Presiden di US menjadi perhatian seiring meningkatnya probabilitas kemenangan Donald Trump setelah upaya pembunuhan yang gagal. Di sisi lain, pernyataan Jerome Powell mengenai optimisme penurunan suku bunga juga turut memperkuat Wall Street.
DJI - 40,211 (+0.53%)
S&P500 - 5.631 (+0.28%)
NASDAQ - 20,390 (+0.29%)
SSEC - 2,974 (+0.09%)
EIDO - 20.16 (-1.71%)
Indo 10Y Yield - 7.046 (+2.11%)
USD-IDR - 16,202 (+0.54%)
Pasar Asia Pasifik pagi ini dibuka dengan perhatian kemarin ke China di mana GDP China hanya +4.7% yoy; +0.7% qoq di 2Q24, jauh di bawah estimasi konsensus. Sementara Domestik didukung oleh neraca dagang yang surplus di Juni dapat menjadi sentimen positif indeks walaupun angka ekspor yang menurun dan minimnya sentimen dalam negeri berpotensi membuat IHSG bergerak sideways di hari ini.
Cement: Jun24, penjualan domestik -1% yoy; -4% mom dengan volume di Jawa +2% yoy dan diluar Jawa -5% yoy. Semen curah masih menjadi pendorong volume. -1% yoy/flat mom sementara +6% yoy/-6% mom. Kami melihat penjualan semen karung menurun karena aktifitas restocking yang terjadi paska adanya kenaikan harga di Juni. Maintain Neutral.
Macro: Jun24, neraca dagang tercatat surplus di US$2.4bn (Vs Surplus US$2.9bn di Mei24) namun angka Juni tercatat lebih rendah dari estimasi kami dan konsensus. Hal ini disebabkan ekspor minyak dan gas yang menurun -2.4% yoy sementara kenaikan impor di sektor minyak dan gas serta non minyak dan gas di +47% yoy dan +1.7% yoy. Industri besi dan baja menjadi penopang di 2Q24. Ekspektasi GDP akan melambat dengan pertumbuhan ditopang oleh permintaan domestik.
IDX: BEI resmi meluncurkan indeks IDX Cyclical Economy 30 yang mencakup 30 saham di sektor finansial, barang konsumen nonprimer, hingga infrastruktur. , , , , dan merupakan 5 emiten dengan bobot terbesar di IDXIC30.
: Berencana melakukan RUPSLB untuk meminta persetujuan untuk buyback sebesar Rp149bn.

Sumber : admin
An error occurred.