Rupiah Naik Terdorong Data Inflasi PCE AS Bulan Mei yang Landai
Monday, July 01, 2024       12:49 WIB

Ipotnews - Kurs rupiah menguat tipis terhadap dolar AS pada siang ini, setelah inflasi PCE Amerika Serikat bulan Mei 2024 yang diumumkan pada Jumat minggu lalu, ternyata sedikit melandai dibandingkan bulan April.
Mengutip data Bloomberg pada Senin (1/7) pukul 12.00 WIB, kurs rupiah tengah diperdagangkan di level Rp16.362 per dolar AS, menguat 13 poin atau 0,08% dibandingkan akhir perdagangan Jumat sore (28/6) di level Rp16.375 per dolar AS.
Analis PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Christopher Rusli mengatakan penguatan rupiah dipicu oleh data PCE inti AS yang diharapkan naik 0,1% MoM dan 2,6% YoY. "Para trader berharap ini menunjukkan meredanya tekanan harga, meningkatkan kemungkinan Fed menurunkan suku bunga lebih lanjut tahun ini," kata Christopher dalam keterangan tertulis hari ini.
Investor mencerna data inflasi yang stabil dan ketidakpastian politik setelah debat presiden AS. Laporan Departemen Perdagangan menunjukkan peningkatan belanja konsumen bulan lalu.
"Ini memicu optimisme untuk sof landing perekonomian AS," ujar Christopher.
"Taruhan penurunan suku bunga pada September naik menjadi 66% setelah rilis indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi," pungkas Christopher.
Sebagaimana diketahui, AS pada Jumat (28/6) mengumumkan inflasi PCE Amerika Serikat melandai ke 2,6% (year on year/yoy) pada Mei 2024, dari 2,7% (yoy) pada April 2024. Inflasi inti PCE - di luar bahan bakar dan makanan- melandai ke 2,6% (yoy) pada Mei 2024 dan 2,8% (yoy) pada April 2024.
Inflasi PCE adalah dasar pertimbangan utama bagi bank sentral AS Federal Reserve dalam menentukan kebijakan suku bunga. Dengan data yang melandai maka ada harapan pemangkasan suku bunga dipercepat.
(Adhitya)

Sumber : admin