Pertumbuhan PDB China 2Q2024 Melambat, Sentimen Negatif Jangka Pendek Bagi IHSG
Monday, July 15, 2024       14:38 WIB

Ipotnews - Melambatnya pertumbuhan ekonomi China pada Kuartal II 2024 bisa melemahkan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) dalam jangka pendek.
Mengutip data aplikasi IPOT sejak akhir tahun lalu hingga Senin (15/7) pukul 14.27 WIB, IHSG bergerak menguat tipis dari 7.272 menjadi 7.274, naik 2 poin atau 0% secara year to date (YtD).
Dalam seminggu terakhir, IHSG tercatat masih menguat dari 7.253 menjadi 7.274, naik 21 poin atau 0,3%.
Pengamat pasar modal, Lanjar Nafi, mengatakan penurunan pertumbuhan PDB China pada 2Q2024 yang hanya mencapai 4,7% yoy adalah yang terendah dalam lima kuartal terakhir. "Kemungkinan ini akan akan memberikan dampak negatif pada IHSG secara jangka pendek," kata Lanjar saat dihubungi Ipotnews hari ini.
Beberapa faktor yang dicermati investor akan hal tersebut adalah pertama, masalah kepercayaan investor. Data ekonomi yang lemah dari China dapat mempengaruhi sentimen investor global dan regional, termasuk di Indonesia.
"Kepercayaan investor mungkin menurun, yang bisa menyebabkan Investor memanfaatkan sebagai alasan aksi ambil untung dan menekan IHSG ," ujar Lanjar.
Kedua, kalangan eksportir Indonesia berpeluang terdampak, karena China adalah salah satu mitra dagang terbesar Indonesia. Pertumbuhan ekonomi yang melambat di China dapat menjadi signal adanya penurunan permintaan untuk ekspor Indonesia.
"Terutama komoditas seperti batu bara, kelapa sawit, dan produk pertanian lainnya," tambah Lanjar.
Ketiga, aksi tunggu pertemuan penting yang diadakan oleh Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok (CPC). Karena investor menanti kebijakan ekonomi baru yang mungkin akan diterapkan oleh pemerintah China.
"Investor menanti langkah apa dari Pemerintah China dan bank sentral untuk membantu memulihkan ekonomi dan sebagian kepercayaan pelaku pasar," pungkas Lanjar.
Sebagaimana diketahui, pertumbuhan ekonomi China sedang melambat. Perekonomian hanya tumbuh 4,7% secara tahunan (yoy) pada kuartal kedua (Q2) tahun 2024.
Data resmi yang rilis Senin (15/7) itu lebih rendah dari perkiraan para analis. Dalam catatan AFP dan CNBC International, Bloomberg dan Reuters mensurvei PDB China 5,1%.(Adhitya)

Sumber : admin