Mata Uang dan Saham Asia Bergerak Naik Jelang Rilis Data Inflasi AS
Friday, June 28, 2024       16:43 WIB

Ipotnews - Mata uang dan saham Asia menguat pada hari Jumat, namun masih diperdagangkan dalam kisaran yang ketat. Investor berhati-hati menjelang rilis data inflasi utama AS, setelah perdagangan yang lesu selama sepekan terakhir karena sikap hati-hati Federal Reserve terhadap pemotongan suku bunga.
Dolar Singapura naik sebesar 0,1%, sementara ringgit Malaysia dan baht Thailand cenderung tidak berubah.
"Meskipun dolar AS yang kuat dan politik dalam negeri (Thailand) menjadi hambatan jangka pendek bagi mata uang tersebut, kami mempertahankan pandangan optimis kami terhadap baht Thailand di akhir tahun ini," kata analis di MUFG dalam catatan kepada klien, yang dikutip Reuters, Jumat (28/6).
Gugatan hukum terhadap politisi Thailand, termasuk PM Srettha Thavisin, mengguncang politik dalam negeri dan pasar keuangan, menambah ketidakpastian bagi ekonomi Thailand, negara terbesar kedua di Asia Tenggara.
Para pedagang dengan penuh harap menunggu rilis data pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) AS, yang akan dirilis hari ini, untuk mendapatkan wawasan tentang arah kebijakan Federal Reserve. Pasar juga bersiap menghadapi gelombang data inflasi yang diharapkan datang pekan depan dari Indonesia, Korea Selatan, Filipina, dan Thailand untuk mengukur potensi lintasan kebijakan moneter regional.
Won Korea Selatan naik 0,7% setelah data menunjukkan bank sentral negara itu menjual bersih USD1,82 miliar pada kuartal pertama untuk menahan penurunan mata uang lokal. Dolar Taiwan naik 0,3% dan mencatat kenaikan minggu ketiga berturut-turut.
Pada paruh pertama tahun 2024, baht, won, dan rupiah, serta peso Filipina mengalami penurunan substansial antara 5% dan 7%, menempatkannya dalam kelompok mata uang terlemah di  emerging market  Asia.
Sebaliknya, rupee India muncul sebagai mata uang dengan kinerja terkuat di EM Asia, dengan hanya mengalami sedikit depresiasi sebesar 0,3% tahun ini, didukung oleh perbaikan fundamental ekonomi dan arus masuk investasi asing.
Ekuitas di kawasan Asia pada Jumat ini berakhir menguat. IHSG di Jakarta melonjak 1,6%, sementara saham di Manila, Seoul, dan Taipei naik antara 0,3% dan 0,6%.
Ekuitas Asia pada paruh pertama tahun 2024 menunjukkan hasil yang beragam. Saham Korea Selatan, Malaysia, dan India bersiap untuk mengakhiri pertengahan tahun dengan kenaikan sebesar 5,2% hingga 11,1%, sementara saham Taiwan melonjak hampir 28,5%, didukung oleh kinerja yang kuat pada saham chip. (Reuters)

Sumber : admin