Inflasi PCE AS Bulan Mei Diprediksi Sedikit Melandai, Rupiah Menguat Tipis
Thursday, June 27, 2024       15:37 WIB

Ipotnews - Inflasi PCE Amerika Serikat bulan Mei 2024 yang akan dirilis Jumat besok diprediksi sedikit melandai menjadi 2,6%, membuat kurs rupiah menguat tipis terhadap dolar dalam penutupan sore ini.
Mengutip data Bloomberg pada Kamis (27/6) pukul 15.00 WIB, kurs rupiah ditutup di level Rp16.406 per dolar AS, menguat 7 poin atau 0,04% dibandingkan akhir perdagangan Rabu sore (26/6) di level Rp16.413 per dolar AS.
Direktur PT. Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan indeks dolar AS menguat karena pelaku pasar mengantisipasi data indeks harga PCE, yang akan dirilis pada hari Jumat besok. "Angka tersebut merupakan ukuran inflasi pilihan The Fed, dan diperkirakan akan menjadi faktor dalam sikap bank sentral terhadap suku bunga," kata Ibrahim dalam keterangan tertulis pada sore ini.
Data inflasi PCE AS diperkirakan menunjukkan sedikit penurunan pada bulan Mei, namun tetap berada di atas target tahunan The Fed sebesar 2%. Inflasi yang stagnan memberi The Fed lebih banyak ruang untuk mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama. "Sebuah skenario yang berdampak buruk bagi aset - aset beresiko," ujar Ibrahim.
Perlu diketahui, inflasi PCE AS pada periode April 2024 cenderung stabil di 2,7% secara tahunan (year-on-year/yoy) dan 0,3% secara bulanan (month-to-month/mtm). Sedangkan inflasi PCE inti pada April lalu terpantau turun menjadi 0,2%, dari sebelumnya pada Maret lalu sebesar 0,3%.
Sebelumnya, Gubernur Fed Michelle Bowman mengatakan bank sentral AS kemungkinan akan mempertahankan suku bunga stabil untuk beberapa waktu dalam upaya membantu mengendalikan peningkatan inflasi. Ia juga menambahkan bahwa ia tidak memperkirakan bank the Fed akan melakukan pemotongan suku bunga acuan pada tahun 2024.
Bowman yang biasanya dipandang sebagai salah satu tokoh The Fed yang bersuara lebih hawkish, menyatakan bahwa penurunan suku bunga belum pantas dilakukan. Ia bahkan menambahkan bahwa ia tetap bersedia untuk menaikkan suku bunga lebih jauh jika kemajuan dalam upaya mengendalikan inflasi terhenti atau berbalik arah.(Adhitya)

Sumber : admin