Bursa Siang: Momok Inflasi Tumbangkan Sebagian Besar Saham Asia, IHSG Moncer
Thursday, June 27, 2024       12:26 WIB

Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) merambat di garis teritori penguatan saat akhir sesi I pada perdagangan hari Kamis (27/6). IHSG bertambah +0,77 persen (+53 poin) ke posisi 6.958.
Sektor keuangan menjadi penopang utama laju IHSG setelah naik terkuat 1,22% di sesi I. Sedangkan sektor properti yang terlemah turun 0,15%. Volume perdagangan mencapai 199,90 juta lot saham yang beralih tangan. Adapun total nilai transaksi sebesar Rp11,29 triliun.
Saham top gainers: , , , , , ,
Saham teraktif: , , , , SMBA , ,
Bursa Asia
Pasar saham Asia tumbang pada perdagangan sesi siang hari Kamis (27/6) di tengah kekhawatiran terhadap laju inflasi. Indeks MSCI Asia tidak termasuk Jepang, drop 0,5 persen.
Yen ke titik terendah vs USD di level 160 per dolar AS sehingga membuat para trader bersiap mengantisipasi intervensi dari Bank of Japan. Suasana gelisah membuat sektor pasar keuangan sangat rentan.
Saham yang sensitif terhadap suku bunga menekan pasar saham Australia. Di mana saham-saham yang sensitif terhadap suku bunga tenggelam menyusul data hari Rabu yang menunjukkan kejutan lonjakan inflasi Australia.
"Inflasi Australia secara umum berada pada tingkat tertinggi di negara maju saat ini," kata ekonom senior CommSec Ryan Felsman, dan pasar memperhitungkan risiko kenaikan lebih lanjut.
Pasar swap memperkirakan kemungkinan 40% bank sentral Australia menaikkan suku bunga sebesar 25 bps pada bulan Agustus, naik dari sekitar 10% sebelum kejutan inflasi.
Kejutan inflasi di Australia juga terjadi setelah lonjakan inflasi Kanada yang tidak terduga. Dan menambah kekhawatiran pasar dalam menunggu pembacaan berikutnya dari ukuran inflasi AS yang disukai Federal Reserve pada hari Jumat.
Pada hari Kamis nanti PDB AS, angka kepercayaan Eropa, pidato wakil gubernur bank sentral Australia, dan keputusan suku bunga di Swedia akan menjadi fokus menjelang debat Presiden AS yang pertama.
Nikkei225 (Jepang) -0,63%
Topix (Jepang) -0,57%
Shanghai Composite (China) -0,51%
Shenzhen Component (China) -0,89%
CSI300 (China) -0,41%
Hang Seng (Hong Kong) -2,04%
Kospi (Korsel) -0,38%
Taiex (Taiwan) -0,39%
S&P/ASX200 (Australia) -0,81%
Currency
USD-JPY ke 160,35/-0,29%
USD-SGD ke 1,3567/-0,10%
AUD-USD ke 0,6665/+0,26%
USD-CNY ke 7,2667/+0,03%
USD-MYR ke 4,7190/+0,06%
USD-THB ke 36,9020/-0,15%
USD-IDR ke 16.425/+0,07%
Oil
Harga minyak merosot pada hari Kamis (27/6) karena peningkatan mendadak stok minyak AS memicu kekhawatiran tentang lambatnya permintaan dari konsumen minyak terbesar dunia. Meskipun penurunan tersebut dibatasi oleh kekhawatiran potensi perluasan perang Gaza yang dapat mengganggu pasokan Timur Tengah.
Minyak mentah berjangka Brent turun 28 sen menjadi $84,97 per barel. Sedangkan Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS turun 31 sen, menjadi $80,59 per barel.
(cnbc/reuters/bloomberg)

Sumber : admin
An error occurred.